Menurut Strahler (1983), bentuklahan
adalah konfigurasi permukaan lahan yang dihasilkan oleh proses alam. Lebih
lanjut Whitton (1984) menyatakan bahwa bentuklahan merupakan morfologi dan
karakteristik permukaan lahan sebagai hasil interaksi antara proses fisik dan
gerakan kerak dengan geologi lapisan permukaan bumi. Berdasarkan kedua definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuklahan merupakan bentang permukaan lahan
yang mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan
akibat dari proses alam yang bekerja pada batuan di dalam ruang dan waktu tertentu.
Masing-masing bentuklahan dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal struktur
dan proses geomorfologi, relief/topografi dan material penyusun.
Bentuklahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi dimanapun bentuklahan tersebut terdapat.Struktur geomorfologi memberikan informasi tentang asal-usul (genesa) dari bentuklahan.
Proses geomorfologi dicerminkan oleh tingkat pentorehan atau pengikisan, sedangkan relief ditentukan oleh perbedaan titik tertinggi dengan titik terendah dan kemiringan lereng. Relief atau kesan topografi memberikan informasi tentang konfigurasi permukaan bentuklahan yang ditentukan oleh keadaan morfometriknya. Litologi memberikan informasi jenis dan karakteristik batuan serta mineral penyusunnya, yang akan mempengaruhi pembentukan bentuklahan
Adapun jenis-jenis bentuklahan asal proses geomorfologi adalah sebagai berikut:
Bentuklahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi dimanapun bentuklahan tersebut terdapat.Struktur geomorfologi memberikan informasi tentang asal-usul (genesa) dari bentuklahan.
Proses geomorfologi dicerminkan oleh tingkat pentorehan atau pengikisan, sedangkan relief ditentukan oleh perbedaan titik tertinggi dengan titik terendah dan kemiringan lereng. Relief atau kesan topografi memberikan informasi tentang konfigurasi permukaan bentuklahan yang ditentukan oleh keadaan morfometriknya. Litologi memberikan informasi jenis dan karakteristik batuan serta mineral penyusunnya, yang akan mempengaruhi pembentukan bentuklahan
Adapun jenis-jenis bentuklahan asal proses geomorfologi adalah sebagai berikut:
1.
Bentuklahan asal proses
structural
Bentuklahan yang di sebabkan oleh adanya tenga endogen yaitu
tenga yang bersal dari dalm bumi yang menyebabkan adanyan tekanan pada lempeng
atau kerak bumi. Akibat tekanan tersebut, timbulnya lipatan dan patahan.
Lipatan terjadi apabila tenaga endogen tersebut tidak melebihi daya tahan
material terhadap adanya tekanan sedangkan patahan terjadi apabila tenaga
endogen tersebut melebihi besarnya daya tahan material tersebut.
Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif
(membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk
oleh kontrol struktural. Bentuklahan asal struktural adalah sebagai berikut.
a. Pegunungan
blok sesar
b. Gawir
sesar
c. Pegunungan
antiklinal
d. Perbukitan
antiklinal
e. Perbukitan
atau pegunungan sinklinal
f. Pegunungan
monoklinal
g. Pegunungan
atau perbukitan kubah
h. Pegunungan
atau perbukitan plato
i.
Lembah antiklinal
j.
Hogback atau cuest
2.
Bentuklahan
asal proses vulkanis
Vulkanisme adalah proses masuknya magma ke permukaan
bumi. Semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari dalam bumi
menuju ke permukaan bumi yang menghasilkan bentukan yang cenderung positif di
permukaan bumi yang di sebut sebagai bentukan vulkanik. Gerakan magma ini dari
pusat bumi naik mendesak kerak bagian atas, membetuk igir baik yang terjadi di
daratan maupun di lautan. Karakteristik morfologi dari bentukanlahan asal
vulkanik ini di cerminkan dari pola kontur dan pola aliran yang umunya, berpola
aliran radial sentrifungal, yaitu pola aliran menyebar yang bersal dari satu
pusat.
Akibat dari proses ini terjadi berbagai
bentuk lahan yang secara umum disebut bentuk lahan gunungapi atau vulkanik.
Bentuklahan asal gunungapi adalah sebagai berikut.
a)
Kepundan
b)
Kerucut gunungapi
c)
Lereng gunungapi
d)
Kaki gunungapi
e)
Dataran kaki gunungapi
f)
Dataran kaki fluvio gunungapi
g)
Padang lava
h)
Lelehan lava
i)
Aliran lahar
j)
Dataran antar gunungapi
k)
Leher gunungapi
l)
Boca
m)
Kerucut parasiter
Contoh satuan Bentuklahan asal proses volkanis
3.
Bentuklahan asal proses denudasional
Proses denudasional (penelanjangan)
merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian
diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik secara fisik maupun
kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan
yang lapuk menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil
dan abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian
terendapkan. Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya
adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya,
vegetasi, dan relief. Bentuklahan asal denudasional adalah sebagai berikut.
a)
Pegunungan terkikis
b)
Perbukitan terkikis
c)
Bukit sisa
d)
Perbukitan terisolir
e)
Dataran nyaris
f)
Kaki lereng
g)
Kipas rombakan lereng
h)
Gawir
i)
Lahan rusak
Contoh
satuan Bentuklahan asal proses denudasional
4.
Betuklahan asal proses Fluvial
Bentuklahan asal proses
fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai yang berupa pengikisan,
pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi) membentuk bentukan-bentukan
deposisional yang berupa bentangan dataran aluvial (Fda) dan bentukan lain
dengan struktur horisontal, tersusun oleh material sedimen berbutir halus.
Bentuklahan asal fluvial adalah sebagai berikut .
a)
Dataran aluvial
b)
Rawa, danau, rawa belakang
c)
Dataran banjir
d)
Tanggul alam
e)
Teras sungai
f)
Kipas aluvial
g)
Gosong
h)
Delta
i)
Dataran delta
(Dataran
Banjir) (Kipas
Aluvial)
Contoh
satuan bentuklahan asal proses Fluvial
5.
Bentuklahan asal proses marin
Aktifitas marine yang utama
adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan terumbu karang. Bentuk
lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir yang
terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan
kilometer ke arah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja.
Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu
pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering
mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa
gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.
Bentuklahan asal marin adalah sebagai berikut.
a)
Gisik
b)
Dataran pantai
c)
Beting pantai
d)
Laguna
e)
Rataan pasang-surut
f)
Rataan lumpur
g)
Teras marin
h)
Gosong laut
i)
Pantai berbatu
j)
Terumbu
(Dataran Pantai) (Laguna)
Contoh
Satuan bentuklahan asal proses Marin
6. Bentuklahan
asal proses solusional
Bentukan
asal proses solusional terbentuk akibat proses pelarutan batuan yang terjadi
pada daerah berbatuan karbonat tertentu. Tidak semua batuan karbonat terbentuk
topografi karst. Faktor lain adalah terletak pada daerah tropis basah, dengan
topografi tinggi, dan vegetasi penutup cukup rapat. Bentuklahan asal solusional adalah sebagai berikut.
a) Dataran
karst
b) Kubah
karst
c) Lereng
perbukitan
d) Perbukitan
sisa karst
e) Uvala
atau polye
f) Ledok
karst
g) Dolina
(Lereng Perbukitan) (Perbukitan Sisa Karst)
Contoh satuan Bentuklahan asal proses
solusional
7. Bentuklahan
asal proses eolin
(Angin)
Gerakan udara atau angin
dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya.
Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan material
lepas oleh angin. Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan
endapan debu. Bentuklahan asal eolin adalah sebagai berikut.
a)
Gumuk pasir
b)
Gumuk pasik barkan
c)
Gumuk pasir pararel
(Gumuk Pasir Paralel)
(Gumuk Pasir)
Contoh satuan bentuklahan
asal proses eolin
8.
Bentuklahan asal proses glacial
Bentukan
ini tidak berkembang di Indonesia yang beriklim tropis ini, kecuali sedikit di
puncak Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuk lahan asal glasial dihasilkan oleh
aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam.
Semua
satuan bentuklahan tersebut memiliki karakter yang khas dan mencerminkan ciri
tertentu. Dengan demikian maka, dengan mengenal nama satuan bentuklahan akan
dapat dibayangkan sifat alaminya. Satuan bentuklahan ini sangat penting
terutama dalam konteks kajian lingkungan, baik lingkungan fisik, biotis, maupun
cultural.
Contoh satuan bentuklahan asal proses glasial
9. Bentuklahan
asal proses organic
Bentuklahan
asal organik merupakan suatu bentukan yang terjadi di
dalam lingkungan laut oleh aktivitas organisme endapan batu gamping cangkang
dengan struktur tegar yang tahan terhadap pengaruh gelombang laut pada
ekosistem bahari.
Bentuklahan asal organik adalah bentuklahan yang secara
alamiah terbentuk dari proses kegiatan makhluk hidup, contohnya adalah
bentuklahan terumbu karang (coral reefs). Terumbu karang adalah masa endapan
kapur (limestone/CaCO3) dimana endapan kapur ini terbentuk dari hasil sekresi
biota laut pensekresi kapur (coral/karang).
(Terumbu karang)
Contoh satuan bentuklahan asal proses Organik
10. Satuan
bentuklahan asal proses Antropogenik
Bentuk lahan asal
antropogenik merupakan
bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia contohnya kota, pelabuhan.