Selasa, 10 Desember 2013

satuan bentuklahan

Menurut Strahler (1983), bentuklahan adalah konfigurasi permukaan lahan yang dihasilkan oleh proses alam. Lebih lanjut Whitton (1984) menyatakan bahwa bentuklahan merupakan morfologi dan karakteristik permukaan lahan sebagai hasil interaksi antara proses fisik dan gerakan kerak dengan geologi lapisan permukaan bumi. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuklahan merupakan bentang permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akibat dari proses alam yang bekerja pada batuan di dalam ruang dan waktu tertentu. Masing-masing bentuklahan dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal struktur dan proses geomorfologi, relief/topografi dan material penyusun.
Bentuklahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi dimanapun bentuklahan tersebut terdapat.Struktur geomorfologi memberikan informasi tentang asal-usul (genesa) dari bentuklahan. 
Proses geomorfologi dicerminkan oleh tingkat pentorehan atau pengikisan, sedangkan relief ditentukan oleh perbedaan titik tertinggi dengan titik terendah dan kemiringan lereng. Relief atau kesan topografi memberikan informasi tentang konfigurasi permukaan bentuklahan yang ditentukan oleh keadaan morfometriknya. Litologi memberikan informasi jenis dan karakteristik batuan serta mineral penyusunnya, yang akan mempengaruhi pembentukan bentuklahan 
Adapun jenis-jenis bentuklahan asal proses geomorfologi adalah sebagai berikut:
1.      Bentuklahan asal proses structural
Bentuklahan yang di sebabkan oleh adanya tenga endogen yaitu tenga yang bersal dari dalm bumi yang menyebabkan adanyan tekanan pada lempeng atau kerak bumi. Akibat tekanan tersebut, timbulnya lipatan dan patahan. Lipatan terjadi apabila tenaga endogen tersebut tidak melebihi daya tahan material terhadap adanya tekanan sedangkan patahan terjadi apabila tenaga endogen tersebut melebihi besarnya daya tahan material tersebut.
Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh kontrol struktural. Bentuklahan asal struktural adalah sebagai berikut.
a.       Pegunungan blok sesar
b.      Gawir sesar
c.       Pegunungan antiklinal
d.      Perbukitan antiklinal
e.       Perbukitan atau pegunungan sinklinal
f.       Pegunungan monoklinal
g.      Pegunungan atau perbukitan kubah
h.      Pegunungan atau perbukitan plato
i.        Lembah antiklinal
j.        Hogback atau cuest
2.      Bentuklahan asal proses vulkanis
Vulkanisme adalah proses masuknya magma ke permukaan bumi. Semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi yang menghasilkan bentukan yang cenderung positif di permukaan bumi yang di sebut sebagai bentukan vulkanik. Gerakan magma ini dari pusat bumi naik mendesak kerak bagian atas, membetuk igir baik yang terjadi di daratan maupun di lautan. Karakteristik morfologi dari bentukanlahan asal vulkanik ini di cerminkan dari pola kontur dan pola aliran yang umunya, berpola aliran radial sentrifungal, yaitu pola aliran menyebar yang bersal dari satu pusat.
Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk lahan yang secara umum disebut bentuk lahan gunungapi atau vulkanik. Bentuklahan asal gunungapi adalah sebagai berikut.
a)      Kepundan
b)      Kerucut gunungapi
c)      Lereng gunungapi
d)     Kaki gunungapi
e)      Dataran kaki gunungapi
f)       Dataran kaki fluvio gunungapi
g)      Padang lava
h)      Lelehan lava
i)        Aliran lahar
j)        Dataran antar gunungapi
k)      Leher gunungapi
l)        Boca
m)    Kerucut parasiter
 
Contoh satuan Bentuklahan asal proses volkanis
3.      Bentuklahan asal proses denudasional
Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan. Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief. Bentuklahan asal denudasional adalah sebagai berikut.
a)      Pegunungan terkikis
b)      Perbukitan terkikis
c)      Bukit sisa
d)     Perbukitan terisolir
e)      Dataran nyaris
f)       Kaki lereng
g)      Kipas rombakan lereng
h)      Gawir
i)        Lahan rusak
 
Contoh satuan Bentuklahan asal proses denudasional
4.      Betuklahan asal proses Fluvial
Bentuklahan asal proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai yang berupa pengikisan, pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi) membentuk bentukan-bentukan deposisional yang berupa bentangan dataran aluvial (Fda) dan bentukan lain dengan struktur horisontal, tersusun oleh material sedimen berbutir halus. Bentuklahan asal fluvial adalah sebagai berikut .
a)      Dataran aluvial
b)      Rawa, danau, rawa belakang
c)      Dataran banjir
d)     Tanggul alam  
e)      Teras sungai
f)       Kipas aluvial
g)      Gosong
h)      Delta
i)        Dataran delta
 
                        (Dataran Banjir)                                                          (Kipas Aluvial)
Contoh satuan bentuklahan asal proses Fluvial
5.      Bentuklahan asal proses marin
Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer ke arah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun. Bentuklahan asal marin adalah sebagai berikut.
a)      Gisik
b)      Dataran pantai
c)      Beting pantai
d)     Laguna
e)      Rataan pasang-surut
f)       Rataan lumpur
g)      Teras marin
h)      Gosong laut
i)        Pantai berbatu
j)        Terumbu
  
                        (Dataran Pantai)                                                          (Laguna)
Contoh Satuan bentuklahan asal proses Marin

6.      Bentuklahan asal proses solusional
Bentukan asal proses solusional terbentuk akibat proses pelarutan batuan yang terjadi pada daerah berbatuan karbonat tertentu. Tidak semua batuan karbonat terbentuk topografi karst. Faktor lain adalah terletak pada daerah tropis basah, dengan topografi tinggi, dan vegetasi penutup cukup rapat. Bentuklahan asal solusional adalah sebagai berikut.
a)      Dataran karst
b)      Kubah karst
c)      Lereng perbukitan
d)     Perbukitan sisa karst
e)      Uvala atau polye
f)       Ledok karst
g)      Dolina
  
(Lereng Perbukitan)                                        (Perbukitan Sisa Karst)
Contoh satuan Bentuklahan asal proses solusional
7.      Bentuklahan asal proses eolin (Angin)
Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan material lepas oleh angin. Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan endapan debu. Bentuklahan asal eolin adalah sebagai berikut.
a)      Gumuk pasir
b)      Gumuk pasik barkan
c)      Gumuk pasir pararel
(Gumuk Pasir Paralel)
(Gumuk Pasir)
Contoh satuan bentuklahan asal proses eolin



8.      Bentuklahan asal proses glacial
Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yang beriklim tropis ini, kecuali sedikit di puncak Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuk lahan asal glasial dihasilkan oleh aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam.
Semua satuan bentuklahan tersebut memiliki karakter yang khas dan mencerminkan ciri tertentu. Dengan demikian maka, dengan mengenal nama satuan bentuklahan akan dapat dibayangkan sifat alaminya. Satuan bentuklahan ini sangat penting terutama dalam konteks kajian lingkungan, baik lingkungan fisik, biotis, maupun cultural.
Contoh satuan bentuklahan asal proses glasial
9.      Bentuklahan asal proses organic
Bentuklahan asal organik merupakan suatu bentukan yang terjadi di dalam lingkungan laut oleh aktivitas organisme endapan batu gamping cangkang dengan struktur tegar yang tahan terhadap pengaruh gelombang laut pada ekosistem bahari.
Bentuklahan asal organik adalah bentuklahan yang secara alamiah terbentuk dari proses kegiatan makhluk hidup, contohnya adalah bentuklahan terumbu karang (coral reefs). Terumbu karang adalah masa endapan kapur (limestone/CaCO3) dimana endapan kapur ini terbentuk dari hasil sekresi biota laut pensekresi kapur (coral/karang).
(Terumbu karang)
Contoh satuan bentuklahan asal proses Organik
10.  Satuan bentuklahan asal proses Antropogenik
Bentuk lahan asal antropogenik merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia contohnya kota, pelabuhan. 

Tanah kelahiran

Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kerinci ditetapkan sebagai Kabupaten sejak awal berdirinya Provinsi Jambi dengan pusat pemerintahan di Sungai Penuh. Pada tahun 2011, pusat pemerintahan berpindah ke Siulak. Kabupaten Kerinci memiliki luas 3.355,27 km² terdiri atas 12 kecamatan.