Tampilkan postingan dengan label geografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label geografi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 April 2014

SKALA WAKTU GEOLOGI

SKALA WAKTU GEOLOGI
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Waktu geologi adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah geologi bumi dari mulai terbantuknya hingga saat ini.
Skala waktu geologi yang ditetapkan oleh International Union of Geological Sciences (IUGS) pada tahun 2004 membagi sejarah bumi ke dalam beberapa interval waktu yang berbeda-beda panjangnya dan terukur dalam satuan tahun kalender. Interval terpanjang adalah Kurun. Setiap Kurun terbagi menjadi beberapa Masa. Setiap Masa terdiri dari beberapa Zaman, dan Zaman terbagi menjadi beberapa Kala.
Skala waktu internasional yang dipergunakan untuk satuan waktu dalam kolom waktu geologi adalah:
1.      Kurun (eon)
2.      masa (era)
3.      zaman (period)
4.      kala (epoch)
Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi kurun, bertitik tolak dari ada dan belum adanya kehidupan yang nyata, yaitu :
A.    Kurun Kriptozoikum :
Kurun Kriptozoikum adalah kurun yang belum dijumpai adanya suatu kehidupan yang nyata. Kurun Kriptozoikum terbagi atas:
1.      Hacean
2.      Arkean
a)Carkean
b)            Paleo arkean
c)Meso arkean
d)           Neo arkean


B.     Kurun Fanerozoikum
Kurun Fanerozoikum adalah kurun yang  sudah ada kehidupan yang nyata. Kurun Fanerozoikum berdasarkan adanya perkembangan kehidupan, di bagi menjadi 3, yaitu:
1.       Masa Paleozoikum
Paleo = tua/kuno, masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang, semua jenis kehidupan tersebut kini sudah tidak terdapat lagi / punah. Masa Paleozoikum menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. 
a.       Kambrium
Zaman Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) di akhir kurun Proterozoikum dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 jtl dengan dimulainya zaman Ordovisium. Zaman ini merupakan periode pertama masa Paleozoikum dari kurun Fanerozoikum. Nama "Kambrium" berasal dari Cambria, nama klasik untuk Wales, wilayah asal batuan dari periode ini pertama kali dipelajari.
b.      Ordovisium
Ordavisium adalah suatu periode pada kurun Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Zaman ini melanjutkan zaman Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Zaman yang namanya diperoleh dari salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri.


c.       Silur
Zaman Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir zaman Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal zaman Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal zaman Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar 60% species laut (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur).
d.      Devon
Zaman Devon adalah zaman pada skala waktu geologi yang termasuk dalam kurun Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmoor yang berasal dari periode ini dipelajari. Semasa zaman Devon, ikan pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu. Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk hutan yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip (lobe-finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar juga masih sering ditemukan. Kepunahan Devon Akhir sangat memengaruhi kehidupan laut. Paleogeografi didominasi oleh superbenua didominasi oleh superbenua Gondwana di selatan, benua Siberia di utara, serta pembentukan awal superbenua Euramerika di bagian tengah.
e.       Karbon
Zaman Karbon adalah suatu zaman dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal zaman Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya zaman geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir zaman ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal gamping pada periode ini yang ditemukan di Eropa Barat. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut sub-zaman, yaitu subzaman Pennsylvanian. Tumbuhan berdaun konifer muncul pada zaman yang penting ini.
f.       Permin
Zaman Perm adalah zaman dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dikelompokan menjadi 3 (tiga) kala, yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian.
2.      Masa Mesozoikum
Mesos = masa tengah, masa dimana pada lapisan-lapisan bebatuan tersebut sudah terdapat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang, meskipun sejumlah besar dari jenis tersebut kini telah punah. Masa ini mempunyai bentuk-bentuk reptilia raksasa sebagai penciri utama. Masa Mesozoikum dibagi menjadi tiga periode: Trias, Jura, dan Kapur.
a.      Terias
Zaman Trias adalah suatu zaman dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 251 – 200 juta tahun yang lalu. Zaman ini berlangsung setelah Permian dan diikuti oleh Jura. Awal dan akhir zaman Trias masing-masing ditandai dengan peristiwa kepunahan besar. Peristiwa kepunahan yang mengakhiri zaman Trias baru-baru ini berhasil ditentukan waktunya secara lebih akurat, tapi sebagaimana halnya dengan zaman geologi lain yang lebih tua, lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir teridentifikasi dengan baik, tapi waktu persis awal dan akhir periode ini memiliki ketidakpastian sebanyak beberapa juta tahun. Semasa zaman Trias, kehidupan laut dan daratan menunjukkan sebaran adaptif yang dimulai dengan biosfer yang sangat miskin setelah peristiwa kepunahan zaman Permian-Trias. Karang dari kelompok Zoantharia muncul untuk pertama kalinya. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) mungkin mulai berkembang pada periode Trias, seperti juga vertebrata terbang pertama, pterosaurus.
b.      Jura
 Zaman Jura adalah suatu zaman utama dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 200 – 145 juta tahun yang lalu, setelah zaman Trias dan mendahului zaman Kapur. Lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir zaman ini teridentifikasi dengan baik, tapi waktu tepatnya mengandung ketidakpastian sebesar 5 hingga 10 juta tahun. Jura merupakan periode pertengahan kurun Mesozoikum, yang dikenal juga dengan "ZamanDinosaurus". Awal periode ini ditandai dengan peristiwa kepunahan zaman Trias-Jura. Nama zaman ini diberikan oleh Alexandre Brogniart berdasarkan banyaknya batugamping yang ditemukan di Pegunungan Jura, di daerah pertemuan Jerman, Perancis, dan Swiss.
c.       Kapur       
Zaman Kapur atau Cretaceous adalah salah satu zaman pada skala waktu geologi yang bermula pada akhir periode Jura dan berlangsung hingga awal Paleosen atau sekitar 145 – 65 juta tahun yang lalu. Zaman ini merupakan periode geologi yang paling lama dan mencakup hampir setengah dari kurun Mesozoikum. Akhir zaman ini menandai batas antara Mesozoikum dan Kenozoikum. Zaman ini ditandai sebagai suatu periode terpisah pertama kali oleh ahli geologi Belgia, Jean d'Omalius d'Halloy, pada tahun 1822 dengan menggunakan stratum di Cekungan Paris dan mendapat namanya berdasarkan banyaknya lapisan batuan karbonat (kalsium karbonat yang terbentuk oleh cangkang invertebrata laut, terutama coccolith) yang ditemukan pada zaman Kapur Akhir di Eropa daratan dan Kepulauan Britania.
3.      Masa Kenozoikum
Kainos = baru, masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut sudah terdapat sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan suatu permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sekarang, dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih hidup.
Kurun Kenozoikum dikelompokan menjadi 2 (dua) zaman yang setara, yaitu zaman Tersier yang mencakup hampir seluruh kurun Kenozoikum dan zaman Kuarter yang mencakup kurang lebih 1 juta tahun yang lalu. Lebih dari 95% kurun Kenozoikum kepunyaan zaman Tersier. Dari tahun 1760-1770, Giovanni Arduino sebagai inspektur tambang di Tuscany dan professor mineralogi dari Padua, membagi skala waktu geologi menjadi 4 kelas berdasarkan urutan batuan yang ada di Bumi, yaitu dengan istilah Primitif, Primer, Sekunder, dan Tersier.
Selama abad ke 18 istilah Primer, Sekunder dan Tersier diberikan terhadap urut-urutan lapisan batuan, dimana Primer merupakan batuan batuan yang paling tua sedangkan Tersier untuk batuan-batuan yang lebih muda atau paling muda.
Pada tahun 1829 P.G. Desnoyers menambahkan pembagian skala waktu geologi yaitu dengan yang ke-empat, yaitu Kuarter. Pembagian ini kemudian ditinggalkan, dimana Primitif dan Primer menjadi kurun Paleozoikum, sedangkan Sekunder menjadi kurun Mesozoikum, akan tetapi istilah Tersier dan Kuarter masih tetap dipakai Untuk dua tahapan utama dalam kurun Kenozoikum.
Kurun Kenozoikum dimulai kurang lebih 65 juta tahun yang lalu dengan punahnya Dinosaurus dan berlanjut hingga saat ini. Selama 65 juta tahun terakhir, benua Pangea mengalami pemecahan menjadi beberapa benua dan pecahan pecahan benua ini saling bergerak hingga keposisi seperti yang kita lihat saat ini.
Kurun Kenozoikum dibagi menjadi dua zaman, yaitu: Paleogen dan Neogen, dimana kedua zaman dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kala. Zaman paleogen terbagi dalam kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen, sedangkan zaman neogen terdiri dari kala Miosen dan Pliosen. Kurun Kenozoikum dapat pula dibagi menjadi Tersier (kala Paleosen hingga kala Pliosen) dan Kuarter (kala Pleistosen hingga kala Holosen.
a)      Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang merupakan bagian pertama dari kurun Kenozoikum dan berlangsung selama 42 juta tahun antara 65,5 ± 0,3 hingga 23,03 ± 0,05 juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri dari kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen, dan dilanjutkan oleh kala Miosen pada periode Neogen. Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari jumlah yang sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak menjadi beragam jenis pada akhir kepunahan massal yang mengakhiri periode Kapur (kurun Mesozoikum) sebelumnya. Beberapa mamalia ini akan berevolusi menjadi bentuk yang lebih besar yang mendominasi daratan, dan ada pula yang berevolusi menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan khusus, dan bahkan di udara. Burung juga berkembang pesat pada zaman ini menjadi kurang lebih bentuk modern yang dikenal saat ini. Cabang kehidupan lain di bumi bertahan relatif tidak berubah dibandingkan dengan perubahan yang dialami burung dan mamalia pada periode ini. Iklim menjadi lebih dingin sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut di Amerika Utara di awal zaman ini.
b)      Neogen adalah suatu periode bagian dari kurun Kenozoikum pada skala waktu geologi yang dimulai sejak 23.03 ± 0.05 juta tahun yang lalu, melanjutkan zaman Paleogen. Berdasarkan usulan terakhir dari International Commission on Stratigraphy, Neogen terdiri dari kala Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen dan berlangsung hingga saat ini. Sistem Neogen (formal) dan Sistem Tersier (informal) merupakan istilah untuk batuan yang terbentuk pada zaman ini. Neogen berlangsung kurang lebih selama 23 juta tahun. Selama zaman ini, mamalia dan burung berevolusi dengan pesat; genus Homo juga mulai muncul pada periode ini. Bentuk kehidupan lain relatif tidak berubah. Terjadi beberapa gerakan benua, dengan peristiwa yang paling penting adalah terhubungnya Amerika Utara dan Selatan pada akhir Pliosen. Iklim mendingin sepanjang periode ini yang memuncak pada glasiasi kontinental pada zaman Kuarter.

Selasa, 10 Desember 2013

satuan bentuklahan

Menurut Strahler (1983), bentuklahan adalah konfigurasi permukaan lahan yang dihasilkan oleh proses alam. Lebih lanjut Whitton (1984) menyatakan bahwa bentuklahan merupakan morfologi dan karakteristik permukaan lahan sebagai hasil interaksi antara proses fisik dan gerakan kerak dengan geologi lapisan permukaan bumi. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuklahan merupakan bentang permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akibat dari proses alam yang bekerja pada batuan di dalam ruang dan waktu tertentu. Masing-masing bentuklahan dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal struktur dan proses geomorfologi, relief/topografi dan material penyusun.
Bentuklahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi dimanapun bentuklahan tersebut terdapat.Struktur geomorfologi memberikan informasi tentang asal-usul (genesa) dari bentuklahan. 
Proses geomorfologi dicerminkan oleh tingkat pentorehan atau pengikisan, sedangkan relief ditentukan oleh perbedaan titik tertinggi dengan titik terendah dan kemiringan lereng. Relief atau kesan topografi memberikan informasi tentang konfigurasi permukaan bentuklahan yang ditentukan oleh keadaan morfometriknya. Litologi memberikan informasi jenis dan karakteristik batuan serta mineral penyusunnya, yang akan mempengaruhi pembentukan bentuklahan 
Adapun jenis-jenis bentuklahan asal proses geomorfologi adalah sebagai berikut:
1.      Bentuklahan asal proses structural
Bentuklahan yang di sebabkan oleh adanya tenga endogen yaitu tenga yang bersal dari dalm bumi yang menyebabkan adanyan tekanan pada lempeng atau kerak bumi. Akibat tekanan tersebut, timbulnya lipatan dan patahan. Lipatan terjadi apabila tenaga endogen tersebut tidak melebihi daya tahan material terhadap adanya tekanan sedangkan patahan terjadi apabila tenaga endogen tersebut melebihi besarnya daya tahan material tersebut.
Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh kontrol struktural. Bentuklahan asal struktural adalah sebagai berikut.
a.       Pegunungan blok sesar
b.      Gawir sesar
c.       Pegunungan antiklinal
d.      Perbukitan antiklinal
e.       Perbukitan atau pegunungan sinklinal
f.       Pegunungan monoklinal
g.      Pegunungan atau perbukitan kubah
h.      Pegunungan atau perbukitan plato
i.        Lembah antiklinal
j.        Hogback atau cuest
2.      Bentuklahan asal proses vulkanis
Vulkanisme adalah proses masuknya magma ke permukaan bumi. Semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi yang menghasilkan bentukan yang cenderung positif di permukaan bumi yang di sebut sebagai bentukan vulkanik. Gerakan magma ini dari pusat bumi naik mendesak kerak bagian atas, membetuk igir baik yang terjadi di daratan maupun di lautan. Karakteristik morfologi dari bentukanlahan asal vulkanik ini di cerminkan dari pola kontur dan pola aliran yang umunya, berpola aliran radial sentrifungal, yaitu pola aliran menyebar yang bersal dari satu pusat.
Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk lahan yang secara umum disebut bentuk lahan gunungapi atau vulkanik. Bentuklahan asal gunungapi adalah sebagai berikut.
a)      Kepundan
b)      Kerucut gunungapi
c)      Lereng gunungapi
d)     Kaki gunungapi
e)      Dataran kaki gunungapi
f)       Dataran kaki fluvio gunungapi
g)      Padang lava
h)      Lelehan lava
i)        Aliran lahar
j)        Dataran antar gunungapi
k)      Leher gunungapi
l)        Boca
m)    Kerucut parasiter
 
Contoh satuan Bentuklahan asal proses volkanis
3.      Bentuklahan asal proses denudasional
Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan. Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief. Bentuklahan asal denudasional adalah sebagai berikut.
a)      Pegunungan terkikis
b)      Perbukitan terkikis
c)      Bukit sisa
d)     Perbukitan terisolir
e)      Dataran nyaris
f)       Kaki lereng
g)      Kipas rombakan lereng
h)      Gawir
i)        Lahan rusak
 
Contoh satuan Bentuklahan asal proses denudasional
4.      Betuklahan asal proses Fluvial
Bentuklahan asal proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai yang berupa pengikisan, pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi) membentuk bentukan-bentukan deposisional yang berupa bentangan dataran aluvial (Fda) dan bentukan lain dengan struktur horisontal, tersusun oleh material sedimen berbutir halus. Bentuklahan asal fluvial adalah sebagai berikut .
a)      Dataran aluvial
b)      Rawa, danau, rawa belakang
c)      Dataran banjir
d)     Tanggul alam  
e)      Teras sungai
f)       Kipas aluvial
g)      Gosong
h)      Delta
i)        Dataran delta
 
                        (Dataran Banjir)                                                          (Kipas Aluvial)
Contoh satuan bentuklahan asal proses Fluvial
5.      Bentuklahan asal proses marin
Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer ke arah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun. Bentuklahan asal marin adalah sebagai berikut.
a)      Gisik
b)      Dataran pantai
c)      Beting pantai
d)     Laguna
e)      Rataan pasang-surut
f)       Rataan lumpur
g)      Teras marin
h)      Gosong laut
i)        Pantai berbatu
j)        Terumbu
  
                        (Dataran Pantai)                                                          (Laguna)
Contoh Satuan bentuklahan asal proses Marin

6.      Bentuklahan asal proses solusional
Bentukan asal proses solusional terbentuk akibat proses pelarutan batuan yang terjadi pada daerah berbatuan karbonat tertentu. Tidak semua batuan karbonat terbentuk topografi karst. Faktor lain adalah terletak pada daerah tropis basah, dengan topografi tinggi, dan vegetasi penutup cukup rapat. Bentuklahan asal solusional adalah sebagai berikut.
a)      Dataran karst
b)      Kubah karst
c)      Lereng perbukitan
d)     Perbukitan sisa karst
e)      Uvala atau polye
f)       Ledok karst
g)      Dolina
  
(Lereng Perbukitan)                                        (Perbukitan Sisa Karst)
Contoh satuan Bentuklahan asal proses solusional
7.      Bentuklahan asal proses eolin (Angin)
Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan material lepas oleh angin. Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan endapan debu. Bentuklahan asal eolin adalah sebagai berikut.
a)      Gumuk pasir
b)      Gumuk pasik barkan
c)      Gumuk pasir pararel
(Gumuk Pasir Paralel)
(Gumuk Pasir)
Contoh satuan bentuklahan asal proses eolin



8.      Bentuklahan asal proses glacial
Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yang beriklim tropis ini, kecuali sedikit di puncak Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuk lahan asal glasial dihasilkan oleh aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam.
Semua satuan bentuklahan tersebut memiliki karakter yang khas dan mencerminkan ciri tertentu. Dengan demikian maka, dengan mengenal nama satuan bentuklahan akan dapat dibayangkan sifat alaminya. Satuan bentuklahan ini sangat penting terutama dalam konteks kajian lingkungan, baik lingkungan fisik, biotis, maupun cultural.
Contoh satuan bentuklahan asal proses glasial
9.      Bentuklahan asal proses organic
Bentuklahan asal organik merupakan suatu bentukan yang terjadi di dalam lingkungan laut oleh aktivitas organisme endapan batu gamping cangkang dengan struktur tegar yang tahan terhadap pengaruh gelombang laut pada ekosistem bahari.
Bentuklahan asal organik adalah bentuklahan yang secara alamiah terbentuk dari proses kegiatan makhluk hidup, contohnya adalah bentuklahan terumbu karang (coral reefs). Terumbu karang adalah masa endapan kapur (limestone/CaCO3) dimana endapan kapur ini terbentuk dari hasil sekresi biota laut pensekresi kapur (coral/karang).
(Terumbu karang)
Contoh satuan bentuklahan asal proses Organik
10.  Satuan bentuklahan asal proses Antropogenik
Bentuk lahan asal antropogenik merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia contohnya kota, pelabuhan.