Kerajaan Sigindo Alam
Kerinci: Satu-satunya Wilayah di Sumatera yang Tidak Dikuasai Sriwijaya (Part 1)
Dalam
pertumbuhannya, sebagaimana kebanyakan pemerintahan negeri-negeri pada masa
lalu, ada negeri yang kuat dan berkembang, sebaliknya adapula yang tidak mampu
bertahan dan akhirnya tenggelam atau lenyap. Hal tersebut juga berlaku terhadap
negeri-negeri Sigindo di Alam Kerinci, dimana tidak semua negeri Sigindo dapat
tumbuh menjadi negeri yang makmur dan kuat. Bagi negeri yang tidak mampu
berkembang, maka secara alamiah lenyap dengan sendirinya.
Bilamana
suatu negeri Sigindo tidak dapat bertahan lagi, maka biasanya rakyat negeri
tersebut akan memilih bergabung dengan negeri Sigindo lain, yaitu dengan negeri
Sigindo yang lebih kuat dan makmur. Kondisi ini merupakan seleksi alamiah yang
terjadi terhadap kemapanan dari suatu pemerintahan Sigindo yang tersebar di
Alam Kerinci. Sehingga pada akhirnya pemerintahan Sigindo yang bertahan, memang
benar-benar pemerintahan Sigindo yang telah teruji kemapanannya.
1. Asal-usul Sigindo
Diperkirakan
bahwa sekitar abad ke 6 Masehi di wilayah Alam Kerinci, Jambi, telah terbentuk
negeri-negeri yang secara terpisah mempunyai pemerintahan sendiri. Sebuah
komunitas masyarakat sudah barang tentu mencari pemimpin dari orang-orang yang
mempunyai pengaruh dan disegani dalam kelompoknya. Biasanya mereka juga
merupakan orang yang diyakini memiliki kesaktian sehingga diharapkan dapat
melindungi negeri dari berbagai mara bahaya yang ditimbulkan manusia, alam,
binatang, maupun makhluk halus.
Munculnya
pemimpin-pemimpin negeri baru ini diperkiranan seiring dengan pertumbuhan
negeri-negeri di Alam Kerinci, yaitu sekitar abad ke 6 Masehi. Para pemimpin
negeri itu, dikenal dengan sebutan Sigindo atau kepala kaum/kelompok dari suatu
komunitas keturunan dari kelompok masyarakat yang mendiami suatu daerah
tertentu, dimana sekaligus merangkap sebagai kepala pemerintahan dari suatu
wilayah negeri.
Sebuah
negeri Sigindo terdiri atas beberapa buah dusun, dimana di dalam sebuah dusun
terdapat kelompok kekerabatan masyarakat seketurunan. Pada kelompok kekerabatan
ini masih terdapat lagi kelompok yang lebih kecil yaitu kumpulan dari
kelompok-kelompok kekeluargaan, sedangkan strata masyarakat yang paling kecil
adalah keluarga. Masing-masing strata kekerabatan mulai dari unit yang terkecil
dipimpin oleh seorang kelompok yang ditunjuk dan dipilih menurut ketentuan adat
yang berlaku.
Dalam
perkembangan selanjutnya, untuk unit keluarga terkecil disebut dengan Tumbi
oleh kepala Tumbi atau kepala keluarga. Kumpulan dari beberapa unit keluarga
kecil (tumbi) dalam lingkup kekerabatan seketurunan disebut dengan istilah
Perut, dan dipimpin oleh Tengganai. Lapisan berikutnya merupakan dari beberapa
Perut disebut dengan istilah Kelebu dan dipimpin oleh kepala Kelebu yang lazim
disebut sekarang dengan istilah Ninik Mamak. Sedangkan kumpulan dari
kekerabatan Kelebu disebut dengan ‘luhak; atau lurah yang dipimpin oleh seorang
kepala lurah yang lazim disebut dengan Depati.
Masing-masing
strata di atas mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri yang pada
intinya menuntun dan membimbing masyarakat untuk dapat mentaati norma dan
ketentuan adat negeri. Melalui strata kemasyarakatan di atas, segala bentuk
kebijakan pemerintah negeri disampaikan secara beranting ke bawah. Melalui alir
sistem ini dilakukan pengendalian terhadap komponen masyarakat atau warga yang
terhimpun dalam sebuah negeri Sigindo. Masing-masing pemimpin pada strata
masyarakat yang terbentuk memikul tugas dan tanggung jawab membina dan mengurus
anak negeri atau kaum kerabatnya.
Bila
sebuah negeri Sigindo hanya merupakan sebuah dusun, maka berarti Sigindo yang
memerintah hanya memerintah strata kelompok masyarakat yang berada dalam
lingkup dusun itu saja. Namun apabila sebuah negeri Sigindo terdiri atas banyak
dusun dibawahnya, maka Sigindo yang berkuasa berarti memerintah dan mengatur
seluruh strata kemasyarakatan yang terdapat pada beberapa dusun. Makin banyak
dusun-dusun yang berada di bawah sebuah pemerintahan Sigindo, menunjukkan
besarnya kekuasaan seorang Sigindo.
Pada
pemerintahan para Sigindo dikisahkan bahwa kehidupan masyarakat di Alam Kerinci
berjalan dengan baik. Masyarakat dapat hidup aman, tenteram dan makmur.
Pemerintahan Sigindo semakin meluas sehingga di Alam Kerinci terdapat banyak
negeri yang dibawah kepemimpinan Sigindo. Banyak di antara negeri Sigindo
tersebut berasal dari induk Sigindo yang sama atau negeri tersebut berasal dari
induk negeri yang serumpun, namun secara otonom masing-masing menjalankan
pemerintahan secara terpisah.
Masing-masing
mengurus dan mengatur kepentingan penduduk negerinya tanpa ikut campur Sigindo
asalnya. Tidak ada Sigindo yang berada dibawah kekuasaan Sigindo yang lain,
atau satu Sigindo takluk pada kekuasaan sebuah pemerintahan Sigindo lainnya.
Walaupun tidak terdapat hubungan secara hirarki dengan pemerintahan Sigindo
negeri asal, namun pemerintahan Sigindo yang berumur lebih tua (Sigindo asal)
selalu dihormati oleh Sigindo yang lebih baru. Negeri Sigindo yang keberadaanya
lebih muda sungguhpun tidak berada dibawah kekuasaan atau pengaruh Sigindo
asal, akan selalu mengikuti langkah kebijakan pendahulunya dalam meminpin
negeri
Perselisihan
antara negeri Sigindo jarang diceritakan, karenanya boleh dikatakan jarang
terjadi. Kalaupun ada, itu pun hanya terjadi antara Sigindo pada tingkatan
lapisan di bawah atau antara negeri Sigindo yang berbeda asal. Perselisihan
biasanya akan dapat diselesaikan melalui peran Sigindo-Sigindo asalnya. Inilah
di antara kekhasan dari pemerintahan Sigindo di Alam Kerinci.
2. Wilayah Negeri Sigindo
Dari
sekian banyak negeri Sigindo di Alam Kerinci, di antaranya yang sering disebut
orang untuk Kerinci Tinggi adalah:
1) Sigindo
Batinting (Segerinting atau Keninting), terletak di wilayah Selatan Danau
Kerinci. Wilayah ini diduga merupakan lokasi bekas dusun purba Jerangkang
Tinggi. Di wilayah ini terdapat beberapa dusun yang dulunya berkembang pesat
dan maju.
2) Sigindo
Sakti yang lokasinya diperkirakan terletak dibagian timur dusun Lempur. Negeri
dalam wilayah tanah Sigindo ini adalah dusun-dusun yang berasal dari dusun
purba Tanjung Muara Sekiau.
3) Sigindo
Balak, wilayahnya memayungi negeri-negeri yang berasa dari bekas dusun pubra
Renah Punti. Daerah tanah Sigindo ini diperkirakan disekitar dusun Serampas
sekarang.
4) Sigindo
Elok Misai yang diperkirakan berada disekitar dusun Jangkat (Muara Maderas).
Negeri tanah Sigindo ini berasal dari dusun purba Koto Mutun.
5) Sigindo
Bauk, diperkirakan berada dekat dusun Tamiai sekarang. Negeri dari tanah
Sigindo ini berasa dari dusun purba Muara Sekiau berlokasi di tepi Batang
Merangin.
6) Sigindo
Teras, diperkirakan berlokasi disekitar dusun Pengasi, yang berasal dari dusun
purba Jerangkang Tinggi.
7) Sigindo
Kumbang, diperkirakan berlokasi di daerah Jujun di pinggir Danau Kerinci.
Wilayah Sigindo ini berasal dari dusun purba Jerangkang Tinggi.
8) Sigindo
Kerau, diperkirakan berlokasi di dusun Selemean sekarang. Negeri dibawah tanah
Sigindo ini berasal dari dusun purba Koto Jelatang.
9) Sigindo
Keramat, diperkirakan berlokasi di luar dusun Hiang sekarang. Negeri yang
tercakup disini berasal dari dusun purba Koto Jelatang.
10) Sigindo
Kecik, diperkirakan berlokasi di luar dusun Tanah Kampung sekarang. Negeri yang
terlingkup dalam wilayah kekuasaan Sigindo Kecik berasal dari dusun purba Koto
Beringin.
11) Sigindo
Siung, diperkirakan berlokasi di daerah perbukitan di sekitar dusun Kumun
sekarang. Negeri yang berada di bawah tanah Sigindo ini beradal dari dusnu
purba Talang Betung.
12) Sigindo
Panjang Rambut, diperkirakan berlokasi di atgas bukit dekat dusun Sungai Liuk
sekarang. Negeri yang berada dibawah tanah Sigindo ini berasal dari dusun purba
Koto Beringin.
13) Sigindo
Merak, diperkirakan berlokasi di atas perbukitandekat dusun Tebat Ijuk
sekarang. Negeri yang masuk wilayah ini berasal daeri dusun purba Koto Limau
Sering.
14) Sigindo
Junjung, diperkirakan berlokasi di Tanjung Kerbau Jatuh (Sanggaran Agung)
sekarang. Negeri yang berada dibawah tanah Sigindo ini berasal dari pemekaran
dusun purba Jerangkang Tinggi.
15) Sigindo
Siah tanah Sigindo Rawo, tanah Sigindo Batinting dan tanah Sigindo Bujang
diperkirakan berlokasi di sekitar dusun Pulau Sangkar sekarang. Negeri yang ini
berasal dari dusun purba Jerangkang Tinggi.
16) Sigindo
Kuning, berlokasi di daerah Pratin Tuo (dusun Tuo). Negeri yang berada di bawah
Sigindo ini berasal dari dusun purba Lapai Tuo. Daerah ini disebelah Timur
Serampas.
Sedangkan
untuk daerah Kerinci Rendah tanah Sigindo yang sering dituturkan adalam
perbincangan tetua masyarakat adalah:
1) Sigindo
Segilintang, berada di sekitar daerah Pamenang sekarang. Negeri yang berada
dalam lingkup tanah Sigindo ini berasal dari dusun purba Sungai Lintang.
2) Sigindo
Timben, berada pada daerah sekitar dusun Sungai Manau sekarang. Negeri yang
berada dalam lingkup wilayah ini berasal dari dusun purba Timben.
3) Sigindo
Pengantung, wilayahnya berada pada daerah sekitar Pangkalan Jambu sekarang.
Sigindo ini memerintah negeri yang berasal dari dusun purba Pengantung.
4) Sigindo
Malgan, wilayahnya juga berada pada daerah sekitar Pangkalan Jambu. Negeri yang
berada dalam lingkup tanah Sigindo ini berasa dari dusun purba Malgan.
5) Sigindo
Simukun, wilayahnya berada disekitar Nalo dan Tantan sekarang. Negeri yang
berada dalam lingkup wilayah ini beradal dari dusun purba Muaro Simukun.
6) Sigindo
Demahu, wilayahnya juga berada pada daerah sekitar Nalo dan Tantan sekarang.
Sekarang negeri yang berada dalam lingkup tana seginda ini berasal dari dusun
purba Demahu.
7) Sigindo
Buluh, wilayah berada pada daerah sekitar Nalo dan Tantan. Negeri yang berada
dalam lingkup tanah Sigindo ini berasal dari dusun purba Lubuk Buluh.
Pada
masa kejayaannya, keberadaan negeri Sigindo di Alam Kerinci telah menjadi
pembicaraan dari banyak kerajaan atau pemerintahan pada waktu itu. Perkembangan
ini berpengaruh cukup besar terhadap eksistensi pemerintahan negeri-negeri
Sigindo. Kekhawatiran akan terjadi perselisihan di antara negeri Sigindo yang
disebabkan perebutan pengaruh dari kerajaan luar mungkin saja terjadi. Para
Sigindo menyadari akan potensi komplik ini, maka untuk itu para Sigindo yang
berpengaruh di Alam Kerinci lalu memprakarsai langkah-langkah konsolidasi ke
arah persatuan dan kesatuan negeri-negeri Sigindo.
Prakarsa
ke arah terbentuknya persatuan ini telah melahirkan Negara Sigindo Alam Kerinci
yang bernaung dalam satu payung pemerintahan yang terkoordinasi pada tahun 644
M. Pusat pemerintahan kolektif ini berkedudukan di Jerangkang Tinggi dengan
Sigindo rumpun kerabat tertua yaitu Sigindo Batinting dari Jerangkang Tinggi di
sungai Musi. Negara Sigindo menjalin persahabatan dengan kerajaan tetangga
yaitu kerajaan Malayu. Hubungan baik ini telah dibina cukup lama dan kedua
belah pihak mendapat manfaat yang saling menguntungkan terutama dalam perniagaan
di antara penduduk negeri.
Dikutip:
http://oediku.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar