Rabu, 16 April 2014

Kerajaan Sigindo Alam Kerinci

Kerajaan Sigindo Alam Kerinci: Satu-satunya Wilayah di Sumatera yang Tidak Dikuasai Sriwijaya (Part 1)
Dalam pertumbuhannya, sebagaimana kebanyakan pemerintahan negeri-negeri pada masa lalu, ada negeri yang kuat dan berkembang, sebaliknya adapula yang tidak mampu bertahan dan akhirnya tenggelam atau lenyap. Hal tersebut juga berlaku terhadap negeri-negeri Sigindo di Alam Kerinci, dimana tidak semua negeri Sigindo dapat tumbuh menjadi negeri yang makmur dan kuat. Bagi negeri yang tidak mampu berkembang, maka secara alamiah lenyap dengan sendirinya.
Bilamana suatu negeri Sigindo tidak dapat bertahan lagi, maka biasanya rakyat negeri tersebut akan memilih bergabung dengan negeri Sigindo lain, yaitu dengan negeri Sigindo yang lebih kuat dan makmur. Kondisi ini merupakan seleksi alamiah yang terjadi terhadap kemapanan dari suatu pemerintahan Sigindo yang tersebar di Alam Kerinci. Sehingga pada akhirnya pemerintahan Sigindo yang bertahan, memang benar-benar pemerintahan Sigindo yang telah teruji kemapanannya.
1. Asal-usul Sigindo
Diperkirakan bahwa sekitar abad ke 6 Masehi di wilayah Alam Kerinci, Jambi, telah terbentuk negeri-negeri yang secara terpisah mempunyai pemerintahan sendiri. Sebuah komunitas masyarakat sudah barang tentu mencari pemimpin dari orang-orang yang mempunyai pengaruh dan disegani dalam kelompoknya. Biasanya mereka juga merupakan orang yang diyakini memiliki kesaktian sehingga diharapkan dapat melindungi negeri dari berbagai mara bahaya yang ditimbulkan manusia, alam, binatang, maupun makhluk halus.
Munculnya pemimpin-pemimpin negeri baru ini diperkiranan seiring dengan pertumbuhan negeri-negeri di Alam Kerinci, yaitu sekitar abad ke 6 Masehi. Para pemimpin negeri itu, dikenal dengan sebutan Sigindo atau kepala kaum/kelompok dari suatu komunitas keturunan dari kelompok masyarakat yang mendiami suatu daerah tertentu, dimana sekaligus merangkap sebagai kepala pemerintahan dari suatu wilayah negeri.
Sebuah negeri Sigindo terdiri atas beberapa buah dusun, dimana di dalam sebuah dusun terdapat kelompok kekerabatan masyarakat seketurunan. Pada kelompok kekerabatan ini masih terdapat lagi kelompok yang lebih kecil yaitu kumpulan dari kelompok-kelompok kekeluargaan, sedangkan strata masyarakat yang paling kecil adalah keluarga. Masing-masing strata kekerabatan mulai dari unit yang terkecil dipimpin oleh seorang kelompok yang ditunjuk dan dipilih menurut ketentuan adat yang berlaku.
Dalam perkembangan selanjutnya, untuk unit keluarga terkecil disebut dengan Tumbi oleh kepala Tumbi atau kepala keluarga. Kumpulan dari beberapa unit keluarga kecil (tumbi) dalam lingkup kekerabatan seketurunan disebut dengan istilah Perut, dan dipimpin oleh Tengganai. Lapisan berikutnya merupakan dari beberapa Perut disebut dengan istilah Kelebu dan dipimpin oleh kepala Kelebu yang lazim disebut sekarang dengan istilah Ninik Mamak. Sedangkan kumpulan dari kekerabatan Kelebu disebut dengan ‘luhak; atau lurah yang dipimpin oleh seorang kepala lurah yang lazim disebut dengan Depati.
Masing-masing strata di atas mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri yang pada intinya menuntun dan membimbing masyarakat untuk dapat mentaati norma dan ketentuan adat negeri. Melalui strata kemasyarakatan di atas, segala bentuk kebijakan pemerintah negeri disampaikan secara beranting ke bawah. Melalui alir sistem ini dilakukan pengendalian terhadap komponen masyarakat atau warga yang terhimpun dalam sebuah negeri Sigindo. Masing-masing pemimpin pada strata masyarakat yang terbentuk memikul tugas dan tanggung jawab membina dan mengurus anak negeri atau kaum kerabatnya.
Bila sebuah negeri Sigindo hanya merupakan sebuah dusun, maka berarti Sigindo yang memerintah hanya memerintah strata kelompok masyarakat yang berada dalam lingkup dusun itu saja. Namun apabila sebuah negeri Sigindo terdiri atas banyak dusun dibawahnya, maka Sigindo yang berkuasa berarti memerintah dan mengatur seluruh strata kemasyarakatan yang terdapat pada beberapa dusun. Makin banyak dusun-dusun yang berada di bawah sebuah pemerintahan Sigindo, menunjukkan besarnya kekuasaan seorang Sigindo.
Pada pemerintahan para Sigindo dikisahkan bahwa kehidupan masyarakat di Alam Kerinci berjalan dengan baik. Masyarakat dapat hidup aman, tenteram dan makmur. Pemerintahan Sigindo semakin meluas sehingga di Alam Kerinci terdapat banyak negeri yang dibawah kepemimpinan Sigindo. Banyak di antara negeri Sigindo tersebut berasal dari induk Sigindo yang sama atau negeri tersebut berasal dari induk negeri yang serumpun, namun secara otonom masing-masing menjalankan pemerintahan secara terpisah.
Masing-masing mengurus dan mengatur kepentingan penduduk negerinya tanpa ikut campur Sigindo asalnya. Tidak ada Sigindo yang berada dibawah kekuasaan Sigindo yang lain, atau satu Sigindo takluk pada kekuasaan sebuah pemerintahan Sigindo lainnya. Walaupun tidak terdapat hubungan secara hirarki dengan pemerintahan Sigindo negeri asal, namun pemerintahan Sigindo yang berumur lebih tua (Sigindo asal) selalu dihormati oleh Sigindo yang lebih baru. Negeri Sigindo yang keberadaanya lebih muda sungguhpun tidak berada dibawah kekuasaan atau pengaruh Sigindo asal, akan selalu mengikuti langkah kebijakan pendahulunya dalam meminpin negeri
Perselisihan antara negeri Sigindo jarang diceritakan, karenanya boleh dikatakan jarang terjadi. Kalaupun ada, itu pun hanya terjadi antara Sigindo pada tingkatan lapisan di bawah atau antara negeri Sigindo yang berbeda asal. Perselisihan biasanya akan dapat diselesaikan melalui peran Sigindo-Sigindo asalnya. Inilah di antara kekhasan dari pemerintahan Sigindo di Alam Kerinci.
2. Wilayah Negeri Sigindo
Dari sekian banyak negeri Sigindo di Alam Kerinci, di antaranya yang sering disebut orang untuk Kerinci Tinggi adalah:
1)      Sigindo Batinting (Segerinting atau Keninting), terletak di wilayah Selatan Danau Kerinci. Wilayah ini diduga merupakan lokasi bekas dusun purba Jerangkang Tinggi. Di wilayah ini terdapat beberapa dusun yang dulunya berkembang pesat dan maju.
2)      Sigindo Sakti yang lokasinya diperkirakan terletak dibagian timur dusun Lempur. Negeri dalam wilayah tanah Sigindo ini adalah dusun-dusun yang berasal dari dusun purba Tanjung Muara Sekiau.
3)      Sigindo Balak, wilayahnya memayungi negeri-negeri yang berasa dari bekas dusun pubra Renah Punti. Daerah tanah Sigindo ini diperkirakan disekitar dusun Serampas sekarang.
4)      Sigindo Elok Misai yang diperkirakan berada disekitar dusun Jangkat (Muara Maderas). Negeri tanah Sigindo ini berasal dari dusun purba Koto Mutun.
5)      Sigindo Bauk, diperkirakan berada dekat dusun Tamiai sekarang. Negeri dari tanah Sigindo ini berasa dari dusun purba Muara Sekiau berlokasi di tepi Batang Merangin.
6)      Sigindo Teras, diperkirakan berlokasi disekitar dusun Pengasi, yang berasal dari dusun purba Jerangkang Tinggi.
7)      Sigindo Kumbang, diperkirakan berlokasi di daerah Jujun di pinggir Danau Kerinci. Wilayah Sigindo ini berasal dari dusun purba Jerangkang Tinggi.
8)      Sigindo Kerau, diperkirakan berlokasi di dusun Selemean sekarang. Negeri dibawah tanah Sigindo ini berasal dari dusun purba Koto Jelatang.
9)      Sigindo Keramat, diperkirakan berlokasi di luar dusun Hiang sekarang. Negeri yang tercakup disini berasal dari dusun purba Koto Jelatang.
10)  Sigindo Kecik, diperkirakan berlokasi di luar dusun Tanah Kampung sekarang. Negeri yang terlingkup dalam wilayah kekuasaan Sigindo Kecik berasal dari dusun purba Koto Beringin.
11)  Sigindo Siung, diperkirakan berlokasi di daerah perbukitan di sekitar dusun Kumun sekarang. Negeri yang berada di bawah tanah Sigindo ini beradal dari dusnu purba Talang Betung.
12)  Sigindo Panjang Rambut, diperkirakan berlokasi di atgas bukit dekat dusun Sungai Liuk sekarang. Negeri yang berada dibawah tanah Sigindo ini berasal dari dusun purba Koto Beringin.
13)  Sigindo Merak, diperkirakan berlokasi di atas perbukitandekat dusun Tebat Ijuk sekarang. Negeri yang masuk wilayah ini berasal daeri dusun purba Koto Limau Sering.
14)  Sigindo Junjung, diperkirakan berlokasi di Tanjung Kerbau Jatuh (Sanggaran Agung) sekarang. Negeri yang berada dibawah tanah Sigindo ini berasal dari pemekaran dusun purba Jerangkang Tinggi.
15)  Sigindo Siah tanah Sigindo Rawo, tanah Sigindo Batinting dan tanah Sigindo Bujang diperkirakan berlokasi di sekitar dusun Pulau Sangkar sekarang. Negeri yang ini berasal dari dusun purba Jerangkang Tinggi.
16)  Sigindo Kuning, berlokasi di daerah Pratin Tuo (dusun Tuo). Negeri yang berada di bawah Sigindo ini berasal dari dusun purba Lapai Tuo. Daerah ini disebelah Timur Serampas.
Sedangkan untuk daerah Kerinci Rendah tanah Sigindo yang sering dituturkan adalam perbincangan tetua masyarakat adalah:
1)      Sigindo Segilintang, berada di sekitar daerah Pamenang sekarang. Negeri yang berada dalam lingkup tanah Sigindo ini berasal dari dusun purba Sungai Lintang.
2)      Sigindo Timben, berada pada daerah sekitar dusun Sungai Manau sekarang. Negeri yang berada dalam lingkup wilayah ini berasal dari dusun purba Timben.
3)      Sigindo Pengantung, wilayahnya berada pada daerah sekitar Pangkalan Jambu sekarang. Sigindo ini memerintah negeri yang berasal dari dusun purba Pengantung.
4)      Sigindo Malgan, wilayahnya juga berada pada daerah sekitar Pangkalan Jambu. Negeri yang berada dalam lingkup tanah Sigindo ini berasa dari dusun purba Malgan.
5)      Sigindo Simukun, wilayahnya berada disekitar Nalo dan Tantan sekarang. Negeri yang berada dalam lingkup wilayah ini beradal dari dusun purba Muaro Simukun.
6)      Sigindo Demahu, wilayahnya juga berada pada daerah sekitar Nalo dan Tantan sekarang. Sekarang negeri yang berada dalam lingkup tana seginda ini berasal dari dusun purba Demahu.
7)      Sigindo Buluh, wilayah berada pada daerah sekitar Nalo dan Tantan. Negeri yang berada dalam lingkup tanah Sigindo ini berasal dari dusun purba Lubuk Buluh.
Pada masa kejayaannya, keberadaan negeri Sigindo di Alam Kerinci telah menjadi pembicaraan dari banyak kerajaan atau pemerintahan pada waktu itu. Perkembangan ini berpengaruh cukup besar terhadap eksistensi pemerintahan negeri-negeri Sigindo. Kekhawatiran akan terjadi perselisihan di antara negeri Sigindo yang disebabkan perebutan pengaruh dari kerajaan luar mungkin saja terjadi. Para Sigindo menyadari akan potensi komplik ini, maka untuk itu para Sigindo yang berpengaruh di Alam Kerinci lalu memprakarsai langkah-langkah konsolidasi ke arah persatuan dan kesatuan negeri-negeri Sigindo.
Prakarsa ke arah terbentuknya persatuan ini telah melahirkan Negara Sigindo Alam Kerinci yang bernaung dalam satu payung pemerintahan yang terkoordinasi pada tahun 644 M. Pusat pemerintahan kolektif ini berkedudukan di Jerangkang Tinggi dengan Sigindo rumpun kerabat tertua yaitu Sigindo Batinting dari Jerangkang Tinggi di sungai Musi. Negara Sigindo menjalin persahabatan dengan kerajaan tetangga yaitu kerajaan Malayu. Hubungan baik ini telah dibina cukup lama dan kedua belah pihak mendapat manfaat yang saling menguntungkan terutama dalam perniagaan di antara penduduk negeri.
Dikutip: http://oediku.wordpress.com

Konsep nasionalisme

   Konsep nasionalisme
 Nasionalisme tidak lepas dari unsur konsep nation, nasional, isme. Ketiga unsur ini memiliki arti yang berbeda, yang sama berbeda dengan definisi nasionalisme. Nation berarti kumpulan penduduk dari suatu propinsi, suatu negeri atau suatu kerajaan. Adapula yang mengartikan suatu negara atau badan politik yang mengakui suatu pusat pemerintahan bersama dan juga wilayah yang dikuasai oleh negara tersebut serta penduduk yang ada didalamnya, atau lebih mudahnya dikatakan sebagai bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasional berarti bersifat kebangsaan; berkenaan/berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa. Nasionalisme lebih merupakan paham meskipun memiliki akhiran-isme. Hal ini pun diakui dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa nasionalisme bermakna paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Nasionalisme bukan merupakan ideologi karena ideologi lebih bersifat mendalam. Ideologi adalah pemikiran yang mendasar dan menyeluruh tentang manusia, alam dan kehidupan yang memunculkan aturan atau sistem operasional dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan. Dengan definisi seperti ini maka hanya dapat ditemukan 3 definisi bersifat murni yaitu Liberalisme-Kapitalisme, Sosialisme-Komunisme dan Islam. Sedangkan yang lain merupakan ideologi yang bersifat mencampur, memadukan dan mengkompromikan seperti halnya ide tentang Third Way yang digulirkan Anthony Giddens yang merupakan kompromi antara Liberalisme dan Sosialisme.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu “identitas budaya” debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah sumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Nasionalisme secara konseptual memiliki makna yang beragam. Ada yang mengartikan nasionalisme sebagai (1) kulturnation dan staatnatin, (2) loyalitas (etnis dan nasional) dan keinginan menegakkan negara; (3) identitas budaya dan bahasa, dan sebagainya. Berikut ini adalah paparan dari beberapa definisi nasionalisme:
1.      Nasionalisme sebagai suatu bentuk pemikiran dan cara pandang yang menganggap bangsa sebagai bentuk organisasi politik yang ideal. Suatu kelompok manusia dapat disatukan menjadi bangsa karena unsur-unsur pengalaman sejarah yang sama, dalam arti pengalaman penderitaan atau kejayaan bersama.
2.      Nasionalisme adalah suatu identitas kelompok kolektif yang secara emosional mengikat banyak orang menjadi satu bangsa. Bangsa menjadi sumber rujukan dan ketaatan tertinggi bagi setiap individu sekaligus identitas nasional.
3.      Nasionalisme pada dasarnya adalah prinsip politik yang memegang kuat bahwa unit politik dan nasional seharusnya kongruen. Nasionalisme dapat berbentuk sentimen maupun gerakan. Sentimen nasionalisme adalah perasaan marah yang muncul karena pelanggaran prinsip atau perasaan puas akibat pemenuhan suatu prinsip. Sedangkan gerakan nasionalis adalah sesuatu hal yang ditunjukkan oleh sentimen perasaan itu. 

SKALA WAKTU GEOLOGI

SKALA WAKTU GEOLOGI
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Waktu geologi adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah geologi bumi dari mulai terbantuknya hingga saat ini.
Skala waktu geologi yang ditetapkan oleh International Union of Geological Sciences (IUGS) pada tahun 2004 membagi sejarah bumi ke dalam beberapa interval waktu yang berbeda-beda panjangnya dan terukur dalam satuan tahun kalender. Interval terpanjang adalah Kurun. Setiap Kurun terbagi menjadi beberapa Masa. Setiap Masa terdiri dari beberapa Zaman, dan Zaman terbagi menjadi beberapa Kala.
Skala waktu internasional yang dipergunakan untuk satuan waktu dalam kolom waktu geologi adalah:
1.      Kurun (eon)
2.      masa (era)
3.      zaman (period)
4.      kala (epoch)
Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi kurun, bertitik tolak dari ada dan belum adanya kehidupan yang nyata, yaitu :
A.    Kurun Kriptozoikum :
Kurun Kriptozoikum adalah kurun yang belum dijumpai adanya suatu kehidupan yang nyata. Kurun Kriptozoikum terbagi atas:
1.      Hacean
2.      Arkean
a)Carkean
b)            Paleo arkean
c)Meso arkean
d)           Neo arkean


B.     Kurun Fanerozoikum
Kurun Fanerozoikum adalah kurun yang  sudah ada kehidupan yang nyata. Kurun Fanerozoikum berdasarkan adanya perkembangan kehidupan, di bagi menjadi 3, yaitu:
1.       Masa Paleozoikum
Paleo = tua/kuno, masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang, semua jenis kehidupan tersebut kini sudah tidak terdapat lagi / punah. Masa Paleozoikum menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. 
a.       Kambrium
Zaman Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) di akhir kurun Proterozoikum dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 jtl dengan dimulainya zaman Ordovisium. Zaman ini merupakan periode pertama masa Paleozoikum dari kurun Fanerozoikum. Nama "Kambrium" berasal dari Cambria, nama klasik untuk Wales, wilayah asal batuan dari periode ini pertama kali dipelajari.
b.      Ordovisium
Ordavisium adalah suatu periode pada kurun Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Zaman ini melanjutkan zaman Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Zaman yang namanya diperoleh dari salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri.


c.       Silur
Zaman Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir zaman Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal zaman Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal zaman Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar 60% species laut (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur).
d.      Devon
Zaman Devon adalah zaman pada skala waktu geologi yang termasuk dalam kurun Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmoor yang berasal dari periode ini dipelajari. Semasa zaman Devon, ikan pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu. Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk hutan yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip (lobe-finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar juga masih sering ditemukan. Kepunahan Devon Akhir sangat memengaruhi kehidupan laut. Paleogeografi didominasi oleh superbenua didominasi oleh superbenua Gondwana di selatan, benua Siberia di utara, serta pembentukan awal superbenua Euramerika di bagian tengah.
e.       Karbon
Zaman Karbon adalah suatu zaman dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal zaman Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya zaman geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir zaman ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal gamping pada periode ini yang ditemukan di Eropa Barat. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut sub-zaman, yaitu subzaman Pennsylvanian. Tumbuhan berdaun konifer muncul pada zaman yang penting ini.
f.       Permin
Zaman Perm adalah zaman dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dikelompokan menjadi 3 (tiga) kala, yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian.
2.      Masa Mesozoikum
Mesos = masa tengah, masa dimana pada lapisan-lapisan bebatuan tersebut sudah terdapat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang, meskipun sejumlah besar dari jenis tersebut kini telah punah. Masa ini mempunyai bentuk-bentuk reptilia raksasa sebagai penciri utama. Masa Mesozoikum dibagi menjadi tiga periode: Trias, Jura, dan Kapur.
a.      Terias
Zaman Trias adalah suatu zaman dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 251 – 200 juta tahun yang lalu. Zaman ini berlangsung setelah Permian dan diikuti oleh Jura. Awal dan akhir zaman Trias masing-masing ditandai dengan peristiwa kepunahan besar. Peristiwa kepunahan yang mengakhiri zaman Trias baru-baru ini berhasil ditentukan waktunya secara lebih akurat, tapi sebagaimana halnya dengan zaman geologi lain yang lebih tua, lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir teridentifikasi dengan baik, tapi waktu persis awal dan akhir periode ini memiliki ketidakpastian sebanyak beberapa juta tahun. Semasa zaman Trias, kehidupan laut dan daratan menunjukkan sebaran adaptif yang dimulai dengan biosfer yang sangat miskin setelah peristiwa kepunahan zaman Permian-Trias. Karang dari kelompok Zoantharia muncul untuk pertama kalinya. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) mungkin mulai berkembang pada periode Trias, seperti juga vertebrata terbang pertama, pterosaurus.
b.      Jura
 Zaman Jura adalah suatu zaman utama dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 200 – 145 juta tahun yang lalu, setelah zaman Trias dan mendahului zaman Kapur. Lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir zaman ini teridentifikasi dengan baik, tapi waktu tepatnya mengandung ketidakpastian sebesar 5 hingga 10 juta tahun. Jura merupakan periode pertengahan kurun Mesozoikum, yang dikenal juga dengan "ZamanDinosaurus". Awal periode ini ditandai dengan peristiwa kepunahan zaman Trias-Jura. Nama zaman ini diberikan oleh Alexandre Brogniart berdasarkan banyaknya batugamping yang ditemukan di Pegunungan Jura, di daerah pertemuan Jerman, Perancis, dan Swiss.
c.       Kapur       
Zaman Kapur atau Cretaceous adalah salah satu zaman pada skala waktu geologi yang bermula pada akhir periode Jura dan berlangsung hingga awal Paleosen atau sekitar 145 – 65 juta tahun yang lalu. Zaman ini merupakan periode geologi yang paling lama dan mencakup hampir setengah dari kurun Mesozoikum. Akhir zaman ini menandai batas antara Mesozoikum dan Kenozoikum. Zaman ini ditandai sebagai suatu periode terpisah pertama kali oleh ahli geologi Belgia, Jean d'Omalius d'Halloy, pada tahun 1822 dengan menggunakan stratum di Cekungan Paris dan mendapat namanya berdasarkan banyaknya lapisan batuan karbonat (kalsium karbonat yang terbentuk oleh cangkang invertebrata laut, terutama coccolith) yang ditemukan pada zaman Kapur Akhir di Eropa daratan dan Kepulauan Britania.
3.      Masa Kenozoikum
Kainos = baru, masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut sudah terdapat sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan suatu permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sekarang, dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih hidup.
Kurun Kenozoikum dikelompokan menjadi 2 (dua) zaman yang setara, yaitu zaman Tersier yang mencakup hampir seluruh kurun Kenozoikum dan zaman Kuarter yang mencakup kurang lebih 1 juta tahun yang lalu. Lebih dari 95% kurun Kenozoikum kepunyaan zaman Tersier. Dari tahun 1760-1770, Giovanni Arduino sebagai inspektur tambang di Tuscany dan professor mineralogi dari Padua, membagi skala waktu geologi menjadi 4 kelas berdasarkan urutan batuan yang ada di Bumi, yaitu dengan istilah Primitif, Primer, Sekunder, dan Tersier.
Selama abad ke 18 istilah Primer, Sekunder dan Tersier diberikan terhadap urut-urutan lapisan batuan, dimana Primer merupakan batuan batuan yang paling tua sedangkan Tersier untuk batuan-batuan yang lebih muda atau paling muda.
Pada tahun 1829 P.G. Desnoyers menambahkan pembagian skala waktu geologi yaitu dengan yang ke-empat, yaitu Kuarter. Pembagian ini kemudian ditinggalkan, dimana Primitif dan Primer menjadi kurun Paleozoikum, sedangkan Sekunder menjadi kurun Mesozoikum, akan tetapi istilah Tersier dan Kuarter masih tetap dipakai Untuk dua tahapan utama dalam kurun Kenozoikum.
Kurun Kenozoikum dimulai kurang lebih 65 juta tahun yang lalu dengan punahnya Dinosaurus dan berlanjut hingga saat ini. Selama 65 juta tahun terakhir, benua Pangea mengalami pemecahan menjadi beberapa benua dan pecahan pecahan benua ini saling bergerak hingga keposisi seperti yang kita lihat saat ini.
Kurun Kenozoikum dibagi menjadi dua zaman, yaitu: Paleogen dan Neogen, dimana kedua zaman dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kala. Zaman paleogen terbagi dalam kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen, sedangkan zaman neogen terdiri dari kala Miosen dan Pliosen. Kurun Kenozoikum dapat pula dibagi menjadi Tersier (kala Paleosen hingga kala Pliosen) dan Kuarter (kala Pleistosen hingga kala Holosen.
a)      Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang merupakan bagian pertama dari kurun Kenozoikum dan berlangsung selama 42 juta tahun antara 65,5 ± 0,3 hingga 23,03 ± 0,05 juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri dari kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen, dan dilanjutkan oleh kala Miosen pada periode Neogen. Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari jumlah yang sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak menjadi beragam jenis pada akhir kepunahan massal yang mengakhiri periode Kapur (kurun Mesozoikum) sebelumnya. Beberapa mamalia ini akan berevolusi menjadi bentuk yang lebih besar yang mendominasi daratan, dan ada pula yang berevolusi menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan khusus, dan bahkan di udara. Burung juga berkembang pesat pada zaman ini menjadi kurang lebih bentuk modern yang dikenal saat ini. Cabang kehidupan lain di bumi bertahan relatif tidak berubah dibandingkan dengan perubahan yang dialami burung dan mamalia pada periode ini. Iklim menjadi lebih dingin sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut di Amerika Utara di awal zaman ini.
b)      Neogen adalah suatu periode bagian dari kurun Kenozoikum pada skala waktu geologi yang dimulai sejak 23.03 ± 0.05 juta tahun yang lalu, melanjutkan zaman Paleogen. Berdasarkan usulan terakhir dari International Commission on Stratigraphy, Neogen terdiri dari kala Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen dan berlangsung hingga saat ini. Sistem Neogen (formal) dan Sistem Tersier (informal) merupakan istilah untuk batuan yang terbentuk pada zaman ini. Neogen berlangsung kurang lebih selama 23 juta tahun. Selama zaman ini, mamalia dan burung berevolusi dengan pesat; genus Homo juga mulai muncul pada periode ini. Bentuk kehidupan lain relatif tidak berubah. Terjadi beberapa gerakan benua, dengan peristiwa yang paling penting adalah terhubungnya Amerika Utara dan Selatan pada akhir Pliosen. Iklim mendingin sepanjang periode ini yang memuncak pada glasiasi kontinental pada zaman Kuarter.

NILAI INTRINSIK DAN MARTABAT MANUSIA

NILAI INTRINSIK DAN MARTABAT MANUSIA
Nilai intrinsic manusia berarti bahwa masing-masing hidup manusia memiliki hidup yang tak terhingga, lepas dari penampilannya secara eksternal, sehingga hidup manusia harus dihargai dan dipandang sebagai yang terpenting daripada yang lainnya. Nilai ekstrinsik dan intrinsic manusia tidak dapat dipertukarkan. Apa yang benar menurut inrinsik belum tentu benar menurut ekstrinsik dan sebaliknya. Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi dibanding makhluk yang lain.
Menurut Aristoteles kebajikan adalah keadaan suatu hal yang merupakan keunggulannya yang khas dan memungkinkan hal itu melaksanakan fungsinya secara baik. kebajikan berkaitan dengan kebahagiaan sebagaimana halnya sarana dengan tujuan. Kebahagiaan adalah perwujudan dan pelaksanaan yang sempurna dari kebajikan dan merupakan tujuan terakhir dari kelakuan manusia yang mencakup semua hal baik lainnya.
Hedonisme Aristotelian
Hedonisme merupakan salah satu teori etika yang paling tua, paling sederhana, paling kebenda-bendaan, dan dari abad ke abad slalu kita temukan. Hedonisme pertama-tama dirumuskan oleh Aristippus yang salah menafsirkan ajaran gurunya, Socrates yang berkata bahwa tujuan hidup adalah kebahagiaan. Aristippus menyamakan kebahagian dengan kesenangan. Bagi orang-orang hedonis, mereka hidup untuk mencari kenikmatan, bukan untuk menikmati hidup.
Aksiologis
Aksiologi berasal dari perkataan axios (yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai”. Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak dapat dipahami Dalam pengertian yang lebih sempit seperti, baik, menarik dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas mencakupi sebagai tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran dan kesucian. Nilai sebagai kata benda konkret dapat dicontohkan ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-nilai, ia seringkali dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya, nilai dia, dan system nilai dia. Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi  menilai, member nilai, dan dinilai. Menilai umumnya sinonim dengan evaluasi ketika hal tersebut secara aktif digunakan untuk menilai perbuatan.
Teori Etika
a)    Egoisme
Pertama egoisme psikologis, adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri (self servis). Kedua egoisme etis, adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri (self-interest). Tindakan berkutat diri ditandai dengan ciri mengabaikan atau merugikan kepentingan orang lain, sedangkan tindakan mementingkan diri sendiri tidak selalu merugikan kepentingan orang lain.
b)   Utilitarianisme
Menurut teori ini, suatu tindakan dikatakan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat (the greatest happiness of the greatest number).
c)    Deontologi
Paham deontologi justru mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjdi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan.
d)   Teori Hak
Teori hak merupakan suatu aspek dari deontologi (teori kewajiban) karena hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban.
e)    Teori Keutamaan (Virtue Theory)
Teori ini tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi berangkat dari pertanyaan mengenai sifat-sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa disebut sebagai manusia utama, dan sifat-sifat atau karakter yang mencerminkan manusia hina.
f)    Teori Etika Teonom

Teori etika teonom dilandasi oleh filsafat kristen, yang mengatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian hubungannya dengan kehendak Allah.

Rabu, 29 Januari 2014

Kerinci (harus) kemana?

sepertinya..."batas" antara kerinci dan jambi (jambi, bungotebo,kualatungkal,batang hari_saarolangun) tidak akan pernah mencair,, hal itu dimulai dari kesenjangan adat, budaya, dan sejarah...!!! misalnya saja: dalam ikrar pemuda jambi yang menandai dibentuknya provinsi jambi.. nama kerinci tidak dimaktubkan,, karena kita hanya pelengkap,,bukan perintis!!! teks tersebut setiap tahun dibacakan pada saat upacara HUT provinsi jambi,,, bagi orang jambi, teks tersebut bermakna: "kerinci bukan bagian dari mereka, kerinci adalah suku yang berbeda, kerinci juga pahlawan kesiangan di tanah jambi, keadilan bagi mereka adalah bagi mereka sendiri,," sikap sinis mereka tersebut membuat orang kerinci terkucilkan, baik secara riil, maupun psikologis,, sehingga kesmpatan yang sama bagi warga Provinsi Jambi,, akan berbeda maknanya bagi orang kerinci.. padahal dari segi kualitas SDM atau apapun juga,, orang kerinci punya potensi yang relatif lebih baik,,

pulang ke orangtua yang lama (sumbar) sepertinya juga tidak mungkin,, karena kita sudah "makar" (durhaka) pada mereka, bukan untung, kita malah akan dapat murka..
berpikir untuk memekarkan kerinci_sungaipenuh_solsel_mukomuko_merangin_pessel,, lebih masuk akal daripada memikirkan bersatunya kerinci dan jambi... tapi kita masih "kekeuh" ingin menyatu dengan mereka..

untuk menggerakkan semua potensi secara maksimal,, kita mulai dari kesamaan visi, keikhlasan, kekuatan tekad, dari seluruh "pembesar" (pemerintah, akademisi, ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda, mahasiswa, konglomerat) kerinci..
karena hingga saat ini,,menurut saya visi dari "pembesar2 kernci masih terbagi menjadi 3: Pro Jambi, Pro Sumbar, dan Pro Kemandirian. selama perbedaan visi itu masih ada,, maka kita tidak akan pernah memulai apapun...

semoga di masa yang akan datang nama Provinsi Puncak Andalas Dapat kita temui di Google Maps..

di kutipp dari: M. Habiibi